Rabu, 31 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 56

Rabu, 31 Oktoberr 2018, Ust Abu Sinan


  • Kita dilarang mencela orang lain karena bisa jadi orang yang dicela lebih baik daripada yang mencela
  • Islam mengajarkan untuk selalu menjaga lisan agar selalu berbicara baik atau kalau tidak bisa maka lebih baik diam
  • Islam juga mengajarkan untuk memuliakan tetangga sebagai konsekuensi dari keimanan kepada Alloh dan hari akhir
  • Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam menganjurkan kepada umatnya untuk berbagi dengan tetangga. Apabila masak masakan yang berkuah kita dianjurkan memperbanyak kuah untuk dibagikan kepada tetangga
  • Hendaknya kita berbuat baik kepada orang tua, karib kerabat, anak yatim, orang miskin dan kepada tetangga dekat maupun jauh serta teman sejawat dan orang yang dalam perjalanan
  • Dalam dakwah hendaknya seorang dai selalu memberikan peringatan dan kabar gembira pada mad’u nya
  • Jibril selalu mewasiati Nabi sholallohu ‘alaihi wa salam tentang tetangga sampai sampai beliau menyangka bahwa tetangga juga mendapatkan warisan ((tetangga tidak mendapat warisan))
  • Salah satu bentuk kedzoliman kepada tetangga adalah meninggikan bangunan sehingga menghalangi rumah tetangga untuk mendapatkan sinar matahari
  • Diantara bentuk memuliakan tetangga adalah dengan kita tidak mengganggu tetangga dan sebisa mungkin untuk memberikan kebaikan kepada tetangga
  • Jenis tetangga : tetangga muslim dan masih mempunyai hubungan kekerabatan, tetangga muslim tapi bukan kerabat, tetangga bukan muslim dan bukan kerabat
  • Tetangga yang paling diutamakan dalam kita berbuat baik adalah tetangga yang paling dekat pintunya dengan rumah kita


Selasa, 30 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 55

Selasa, 30 Oktober 2018, Ust Mubarok

  • Membaca ayat kursi ketika mau tidur melindungi dari gangguan syaiton sampai dengan waktu subuh sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairoh 
  • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah). Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.” Abu Hurairah berkata, “Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi. Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)
  • Syaitan mempunyai karakter senang berdusta dan kadang bisa berwujud dengan berbagai bentuk dan penampakan yang mungkin bisa dilihat
  • Wujud asli syaitan sebagaimana asal penciptaanya adalah tidak bisa dilihat oleh manusia, yang bisa dilihat adalah dalam wujud yang bukan aslinya
  • Membiasakan dzikir dengan dzikir-dzikir yang syar’i adalah salah satu bentuk penjagaan terhadap gangguan syaitan


Senin, 29 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 54

Senin, 29 Oktober 2018, Ust Abu Bakar

  • Banyaknya nikmat Alloh yang diberikan kepada manusia didunia tidak mungkin bisa dihitung oleh manusia karena sangat banyaknya sehingga sudah seharusnya kita mensyukuri nikmat tersebut
  • Kenikmatan biasanya baru dirasakan nikmatnya ketika kenikmatan itu hilang dari kita seperti nikmat sehat yang biasanya baru dirasakan nikmatnya ketika sakit
  • Selain nikmat Alloh yang tidak bisa kita hitung banyaknya, dosa kita kepada Alloh juga tidak terhitung karena begitu banyaknya sehingga kita diwajibkan untuk selalu memohon ampunan kepada Alloh atas segala dosa yang kita lakukan
  • Sesungguhnya ilmu agama itu adalah cahaya dan Alloh tidak akan memberikannya kepada orang yang selalu berbuat maksiat sebagaimana dikatakan oleh Imam Waki’ kepada Imam Syafi’i bahwa “Ilmu adalah cahaya dan cahaya Alloh tidak mungkin diberikan kepada pelaku maksiat”
  • Asal dari perintah adalah wajib, dan perintah untuk bertaubat bagi ada didalam Al Qur’an sehingga hukumnya adalah wajib bagi setiap orang yang beriman
  • Rosul beristighfar dan bertaubat kepada Alloh subhanahu wata’ala dalam sehari lebih dari 70 kali dan didalam riwayat lain disebutkan sampai 100 kali
  • Alloh sangat bergembira ketika ada hambaNya yang bertaubat sebagaimana dikabarkan didalam sebuah hadits riwayat imam muslim : “Sungguh Allah benar-benar lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian karena hewan tunggangannya.”
  • Syarat-syarat taubat :
  1. Ikhlas lillahi ta’ala
  2. Menyesal 
  3. Segera meninggalkan dosa tersebut 
  4. Belum datang masa tidak berlakunya taubat (kematian dan kiamat)
  5. Meminta dihalalkan apabila dosanya berkaitan dengan hak orang lain


Kamis, 25 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 53

Kamis, 25 Oktober 2018, Ust Firdaus

  • Salah satu adab murid kepada gurunya adalah ia bersyukur/berterimakasih kepada gurunya, sesuai dengan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh rodiyallohu ‘anhu yang menyebutkan bahwa Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam bersabda : “Tidak bersyukur kepada Alloh orang yang tidak bersyukur kepada manusia” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
  • Syaikh Muqbil rahimahulloh menyebutkan tentang syukurnya murid terhadap guru diantaranya adalah memuji gurunya dengan hal-hal yang sepantasnya. Jangan memuji guru secara berlebihan diluar hal-hal yang sepantasnya
  • Berkata Ibnu Jama’ah didalam kitab Tadzkirotussaami’ wal Mutakalim : hendaknya seorang bersyukur kepada syaikh/gurunya atas penjelasannya terhadap perkara-perkara yang didalamnya terdapat keutamaan dan atas tegurannya terhadap perkara-perkara yang didalamnya terdapat kekurangan atau atas kemalasan yang sedang dialami ataupun kelalaian yang menimpanya atau hal-hal lainnya dari penjelasan teguran dan bimbingan guru, dan semua yang dilakukan guru tersebut terhitung sebagai nikmat Alloh atasnya 
  • Perhatian murid terhadap guru akan mendorong guru untuk lebih memperhatikan kemaslahatan murid
  • Bagaimana mungkin seorang murid tidak bersyukur kepada gurunya, dalam keadaan gurunya sudah berusaha mengupayakan kebaikan bagi murid dengan mengajaknya untuk berhias dengan keutamaan dan menjauhkan diri dari hal-hal yang rendahan. Bahkan gurupun mungkin mengupayakan untuk memberikan manfaat kepada muridnya dengan harta jika memang mampu setelah mencurahkan untuk muridnya ilmu yang bermanfaat, yang kedudukan ilmu itu lebih mahal dari dunia dan seisinya. Namun demikian kita dapati sebagian penuntut ilmu bersikap kurang ajar dan tidak bersyukur/terimakasih kepada gurunya, bahkan bisa jadi murid mencela guru dan merendahkannya dan syaitan menghias-hiasi bahwa perbuatan ini adalah termasuk nasihat
  • Bersyukur kepada guru adalah dengan mentaati guru dan mendoakannya dengan doa kebaikan serta menghormatinya dengan sikap dan adab-adab yang baik


Rabu, 24 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 52

Rabu, 24 Oktober 2018, Ust Abu Sinan


  • Orang yang beriman diseru untuk selalu bertaqwa kepada Alloh subhanahu wata’ala kapanpun dan dimanapun
  • Menjaga diri dari kemaksiatan dan hal-hal yang mengundang kemurkaan Alloh subhanahu wata’ala merupakan sifat orang yang bertaqwa, baik ketika sendirian maupun ketika bersama orang lain
  • Orang yang bertaqwa selalu kembali/bertaubat kepada Alloh subhanahu wata’ala ketika melakukan kesalahan dan dosa
  • Sholat mencegah perbuatan keji dan munkar, apabila seseorang tetap melakukan kekejian dan kemunkaran padahal dia sholat maka perlu dikoreksi sholatnya
  • Orang yang beriman selalu berusaha untuk berkata yang baik atau diam ketika tidak mampu berkata yang baik
  • Menjaga lisan untuk tidak berkata yang tidak baik merupakan perkara yang diperintahkan oleh Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam bahkan dikaitkan dengan keimanan terhadap Alloh dan hari akhir
  • Banyak yang masuk neraka disebabkan oleh ketidakmampuan menjaga lisan, bahkan disebutkan didalam hadits bahwa kebanyakan dosa anak adam disebabkan oleh lisan
  • Dari Syaqiq berkata, Pernah Abdullah (bin Mas’ud) radliyallahu anhu bertalbiyah di atas bukit shofa. Kemudian berkata, “Wahai lisan, berkatalah yang baik niscaya engkau akan memperoleh kebaikan atau diamlah niscaya engkau akan selamat sebelum engkau menyesal”. Mereka bertanya, “Wahai Abu Abdurrahman (maksudnya; Ibnu Mas’ud), Apakah ini suatu ucapan yang engkau ucapkan sendiri atau yang engkau pernah dengar?”. Beliau radliyallahu anhu menjawab, “Tidak, bahkan aku telah mendengar Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Kebanyakan dosa anak-anak adam itu ada pada lisannya”. [HR ath-Thabraniy, Abu asy-Syaikh dan Ibnu Asakir. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan, lihat Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1201, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 534 dan al-Adab: 396].
  • Seandainya kita disuruh untuk membeli kertas untuk mencatat amalan-amalan kita, niscaya kita akan lebih banyak diam


Selasa, 23 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 51

Selasa, 23 Oktober 2018, Ust Mubarok


  • Target utama gangguan syaitan adalah orang-orang yang beriman, semakin tinggi keimanan semakin tinggi pula tingkat gangguannya
  • Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha ilIallaahu wahdah, Iaa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir' (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segaIa sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan seratus orang budak, dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan syaitan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu. Barang siapa membaca Subhaanallaah wa bi hamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan." (Shahih Muslim 4857)
  • Hadits tersebut diatas merupakan dalil tentang adanya gangguan dari syaitan terhadap manusia yang mana kita bisa berlindung dari gangguan tersebut dengan membaca dzikir seperti yang tercantum dalam hadits
  • Waktu subuh biasanya digunakan oleh para tukang sihir untuk melakukan pekerjaan sihirnya
  • Mimpi itu ada tiga macam: mimpi yang benar, mimpi yang ditimbulkan karena perkataan seseorang mengenai dirinya, dan mimpi buruk yang datang dari syetan. Siapa saja yang bermimpi sesuatu yang dibencinya, maka hendaklah ia bangun dan melakukan shalat.
  • Jika kalian mendengar ayam berkokok berdoalah kepada Alloh untuk meminta karunia sesuai dengan hadits berikut : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729)
  • Setiap manusia selalu ditemani oleh pendaamping (qorin) dari bangsa jin sebagaimana dikabarkan oleh Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam dalam hadits : Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)


Minggu, 21 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 50

Ahad, 21 Oktober 2018, Ust Abu Qotadah


  • Diantara adab seorang murid terhadap guru adalah menghormati guru dan merasa butuh terhadap ilmu yang disampaikan oleh guru
  • Tidaklah kelembutan ada pada sesuatu kecuali akan membuat baiknya sesuatu dan tidaklah kelembutan tercabut dari sesuatu melainkan akan membuat buruk sesuatu tersebut
  • Tidak sepantasnya seorang penuntut ilmu untuk mengucapkan ucapan yang tidak baik dan mengganggu tetangga
  • Seorang penuntut ilmu juga dituntut untuk sabar didalam menuntut ilmu dan menghadapi guru atau teman-temannya sesama penuntut ilmu
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan pondok harusnya menjadi kesadaran tiap penuntut ilmu, bukan hanya ketika disuruh oleh pengurus/guru
  • Seorang murid hendaknya mentaati perintah guru selama perintah itu bukan perintah untuk berbuat maksiat


Sabtu, 20 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 49

Sabtu, 20 Oktober 2018, Ust Saifudin Zuhri

  • Sunah-sunahnya wudhu diantaranya : 
  1. membaca bismillah, 
  2. bersiwak, 
  3. mencuci telapak tangan tiga kali dipermulaan wudhu,
  4. bersungguh-sungguh dalam berkumur dan memasukkan air kehidung bagi yang tidak puasa,
  5. menggosok anggota wudhu kecuali kepala ketika wudhu dan menyela-nyela jenggot yang lebat, 
  6. mendahulukan yang kanan dari yang kiri pada saat mencuci tangan dan kaki, 
  7. mencuci tiga kali pada saat mencuci wajah, tangan, dan kaki, 
  8. berdoa dengan dzikir yang datang dari nabi sholallohu ‘alaihi wa salam setelah wudhu
  • Sunah-sunah wudhu tersebut apabila dijalankan akan menyebabkan kesempurnaan wudhu dan apabila tidak dijalankan maka wudhunya tetap sah selama wajib dan rukunnya terpenuhi
  • Membaca bismillah merupakan sunah wudhu menurut jumhur ulama dan sebagian ulama berpendapat wajib tetapi ulama bersepakat bahwa membaca bismillah adalah disyari’atkan
  • Salah satu bukti terjaganya agama islam adalah segala sesuatu yang dinisbahkan kepada nabi tapi ternyata bukan dari nabi pasti akan ketahuan
  • Dalil dalam agama tidak harus terdapat dalam Al Qur’an, tetapi bisa juga datang dari hadits nabi sholallohu ‘alaihi wa salam dan ijma’
  • Barangsiapa mengingkari hadits ahad yang shohih setelah ditegakkan hujah maka dia dihukumi kafir


Kamis, 18 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 48

Kamis, 18 Oktober 2018, Ust Firdaus


  • Wajib bagi orang yang sakit untuk ridho dengan ketentuan Alloh dan bersabar atas takdir Alloh serta khusnudzon kepada Alloh bahwa hal itu adalah lebih baik untuknya. Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam bersabda “sungguh menakjubkan perkaranya seorang mukmin, sungguh perkaranya semuanya adalah baik, tidaklah hal itu ada pada seseorang kecuali ada pada seorang mukmin, jika dia mendapatkan sesuatu yang menyenangkan dia bersyukur maka hal itu baik untuknya, jika tertimpa sesuatu yang tidak menyenangkan dia bersabar maka hal itupun baik untuknya”. Dan Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam juga bersabda “janganlah salah seorang diantara kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Alloh”
  • Semestinya bagi orang yang sakit untuk berada dalam keadaan antara takut dan harap. Takut dari adzab Alloh karena dosa-dosanya dan berharap rahmat Alloh subhanahu wa ta’ala
  • Betapapun parah sakitnya tetap tidak boleh bagi orang yang sakit tersebut untuk mengangan-angankan/mengharapkan kematian
  • Apabila orang yang sakit memiliki tanggungan hak adam maka hendaknya dikembalikan kepada orangnya jika memang masih memungkinkan, apabila tidak memungkinkan saat itu maka hendaknya dia berwasiat terkait dengan hal tersebut


Rabu, 17 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 47

Rabu, 17 Oktober 2018, Ust Abu Sinan


  • Hendaknya kita meluruskan niat didalam menuntut ilmu untuk mendekatkan diri kepada Alloh dan menghilangkan kejahilan
  • Hadits ke-15 arbain nawawi: Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)
  • Abu hurairoh adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadits nabi sholallohu ‘alaihi wa salam tetapi sangat dibenci oleh kaum syiah rofidhoh
  • Bahwasanya Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam bersabda: barangsiapa beriman kepada Alloh dan hari akhir, maka hendaknya berkata yang baik atau diam
  • Seorang yang beriman sudah seharusnya selalu mengatakan perkataan yang baik atau kalau tidak bisa maka lebih baik untuk diam
  • Rosul juga bersabda : barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tetangganya
  • Islam memerintahkan umatnya untuk selalu berbuat baik kepada tetangganya dan sangat melarang untuk berbuat buruk kepada tetangga
  • Selain tetangga, Rosululloh juga memerintahkan untuk memuliakan tamu
  • Iman dikaitkan secara langsung dengan kehidupan sehari-hari, iman membawa kosekuensi terhadap perilaku yang bisa menumbuhkan cinta dan kasih sayang diantara manusia didalam kehidupan individu dan masyarakat
  • Perbuatan yang disebutkan dalam hadits abu hurairoh di atas apabila dilanggar menyebabkan berkurangnya kesempurnaan keimanan


Selasa, 16 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 46

Selasa, 16 Oktober 2018, Ust Mubarok


  • Al hilm (kelembutan) adalah hiasan ilmu dan sifat haya’ (malu) adalah bagian dari al hilm
  • Para ulama mempelajari adab terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmu
  • Kejelekan itu akan menarik kejelekan yang lain sebagaimana kebaikan juga akan menarik kebaikan yang lainnya, maka berusahalah untuk selalu menjauhi kejelekan dan mendekati kebaikan
  • Alloh akan menguji hamba-hambanya dan jangan merasa aman dari makar Alloh sebagaimana orang-orang seperti disebutkan didalam Al Qur’an “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99)
  • Biasakan menghiasi diri dengan akhlak mulia karena salah satu tanda orang yang mengamalkan ilmu adalah berakhlak mulia
  • Kerahkan segenap kemampuan untuk mendapatkan ilmu, ketika terjadi futur/lemah semangat maka bersabarlah dan meminta pertolongan kepada Alloh serta beristiqomahlah dan janganlah merasa lemah


Senin, 15 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 45

Senin, 15 Oktober 2018, Ust Abu Bakar

Nikmat duniawi yang begitu banyak adalah sesuatu yang wajib disyukuri agar kita dapat merasakan juga nikmat di akhirat yang jauh lebih baik dibanding nikmat di dunia
Rukun syukur ada 3 yaitu :
1. meyakini dalam hati bahwa semua nikmat datang dari Alloh subhanahu wata’ala
2. Mengucapkannya dengan lisan.
3. Menggunakan kenikmatan tersebut untuk menggapai ridha Allah, karena Dia-lah yang memberikannya
Rosululloh mendoakan agar Alloh subhanahu wata’ala merohmati orang yang menjaga sholat sunah 4 rokaat sebelum ashar, ini bukan sholat rowatib tetapi disebutkan didalam hadits dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda“Semoga Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat qabliyah ‘Ashar sebanyak empat raka’at.” (HR. Abu Daud, no. 1271 dan Tirmidzi, no. 430. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Salah satu bentuk syukur adalah dengan memperbanyak ibadah sholat sunnah selain sholat wajib

Minggu, 14 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 44

Ahad, 14 Oktober 2018, Ust Abu Qotadah


  • Berkata Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rohimahulloh : Mengesakan ibadah kepada Alloh maknanya adalah mentaati Alloh dengan mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya
  • Sesungguhnya Alloh menciptakan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Alloh subhanahu wata’ala sebagaimana disebutkan dalam surat Adz Dzariat : 56
  • Para malaikat juga beribadah kepada Alloh, mereka tidak sombong dan tidak merasa letih dalam beribadah kepada Alloh subhanahu wata’ala sebagaimana tersebut didalam surat Al Anbiya ayat 19 (Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih) 
  • Ibadah secara bahasa adalah berarti menghinakan/menghambakan diri kepada Alloh subhanahu wata’ala
  • Ibadah secara istilah berarti puncak kecintaan disertai dengan puncak penghinaan diri seorang hamba kepada Alloh subhanahu wata’ala sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qoyim dalam Nuniyah-nya
  • Poros ibadah adalah puncak kecintaan dan puncak perendahan diri dari seorang hamba kepada yang di ibadahi, barangsiapa yang cinta kepada sesuatu tetapi tidak disertai perendahan diri terhadap sesuatu tersebut maka tidak disebut ibadah. Contoh : seseorang yang cinta kepada isteri dan anak tetapi dia tidak sampai merendahkan diri kepada isteri dan anaknya maka tidak dinamakan sebagai ibadah


Kamis, 11 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 43

Kamis, 11 Oktober 2018, Ust Firdaus


  • Sebuah hadits dikatakan mutafaqun ‘alaih adalah jika diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shohih nya dengan jalur periwayatan dari sahabat yang sama dan kandungan haditsnya sama
  • Barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut
  • Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai dan engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai
  • Seorang ulama yang berwajah jelek (Al A’mash) yang mendapat isteri yang sangat cantik mengatakan kepada isterinya : “Kita insyaAlloh sama-sama masuk surga, saya masuk surga karena bersyukur mendapatkan isteri yang cantik yaitu dirimu dan engkau masuk surga karena bersabar mendapat suami yang jelek yaitu diriku”
  • Dan barangsiapa yang mentaati Alloh dan RosulNya maka mereka bersama dengan orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Alloh dari kalangan para nabi, para shidiq, para syuhada dan orang-orang sholi


Rabu, 10 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 42

Rabu, 10 Oktober 2018, Ust Abu Sinan


  • Buah dari ilmu adalah amalan, maka memohonlah kepada Alloh agar kita diberi karunia untuk bisa mengamalkan ilmu yang kita pelajari
  • Hadits ke-14 arbain an nawawi : Dari Ibnu Mas’ud, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidak halal darah seorang muslim yang bersaki bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi secara benar kecuali Allah, dan aku adalah utusan Allah, kecuali karena satu dari tiga perkara: orang yang pernah menikah berzina, jiwa dibalas dengan jiwa, orang yang meninggalkan agamanya, yang memisahkan diri dari jama’ah.”(Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Al Diyaat/6878/Fath], Muslim di dalam [Al Qisamah/1676/Abdul Baqi])
  • Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam memberi tenggang waktu pelaksanaan hukum rajam pada wanita yang berzina sampai dengan melahirkan dan menyusui anaknya
  • Hukum rajam pada pelaku zina yang telah menikah dilakukan oleh penguasa dan harus melalui persaksian 4 orang saksi yang benar-benar menyaksikan perzinahannya seperti melihat timba masuk kedalam sumur
  • Orang yang membunuh orang lain dengan sengaja maka hukumannya adalah dengan dibunuh sebagai qishos kecuali ahli warisnya memaafkan dan yang membunuh membayar diyat yang diminta ahli waris
  • Seorang yang keluar dari islam dan memberontak kepada penguasa kaum muslim juga hukumnya dengan dibunuh
  • Penyebutan tiga perkara yang menghalalkan darah seseorang pada hadits Ibnu Mas’ud adalah bukan pembatasan, ada perkara yang tidak disebutkan di dalam hadits tersebut tetapi hukumnya dengan dibunuh seperti perbuatan liwath (LGBT)
  • Pelaksanaan hukum rajam di dunia pada pelaku zina yang bertaubat dan mengakui perbuatannya akan menghapus dosa perbuatan zina yang dilakukan orang yang dirajam 
  • Wewenang pelaksanaan hukum had adalah hak penguasa dan tidak boleh dilakukan oleh individu atau kelompok tanpa ijin penguasa
  • Menurut Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abad, orang yang meninggalkan agama dan memisahkan diri dari jama’ah yang dimaksud dalam hadits adalah orang yang murtad
  • Perbuatan yang berkonsekuensi adanya hukum had dan adanya ancaman laknat dari Alloh adalah perbuatan dosa besar
  • Perbuatan yang menyebabkan pelakunya dibunuh selain yang disebutkan dalam hadits diatas antara lain LGBT, incest, penyihir, meninggalkan sholat (menurut salah satu pendapat), meminum khomr pada hukuman ke empat, mencuri pada hukuman kelima, menggauli binatang, pemberontak yang mengangkat diri menjadi pemimpin padahal ada pemimpin yang sah, pengintai yang memata-matai kaum muslim untuk orang kafir


Selasa, 09 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 41

Selasa, 9 Oktober 2018, Ust Mubarok


  • Asal mula syaitan mengganggu manusia adalah berawal dari perintah Alloh subhanahu wata’ala kepada iblis untuk bersujud kepada Adam ‘alaihissalam dan iblis enggan dan sombong sehingga Alloh melaknatnya. Iblis kemudian bersumpah untuk selalu menggoda manusia hingga hari kiamat
  • Sesungguhnya orang yang bertaqwa jika diganggu syaitan mereka segera berdzikir sehingga segera tersadar
  • Kita tidak boleh menyerah terhadap makar dan gangguan syaitan, apabila datang gangguan syaitan segeralah meminta perlindungan kepada Alloh melalui ta’awud dan berdzikir
  • Gangguan syaitan hanya berpengaruh bagi orang yang lengah dari berdzikir kepada Alloh dan tidak meminta pertolongan dan perlindungan kepada Alloh
  • Gangguan syaitan tidak akan berpengaruh kepada orang yang beriman dan bertawakal kepada Alloh subhanahu wata’ala
  • Syaitan akan semakin menakut nakuti manusia yang takut terhadap gangguannya dan menjadikan syaitan sebagai walinya, sehingga kita tidak boleh takut terhadap gangguan syaitan sebagai keharusan dari ketaqwaan
  • Keimanan itu naik dan turun, naik dengan ketaatan dan turun dengan maksiat. Semakin tinggi keimanan maka semakin susah syaitan mengganggunya, semakin rendah keimanan maka semakin mudah syaitan mengganggunya
  • Semakin tinggi keimanan seseorang maka syaitan akan semakin bekerja keras untuk mengganggunya, sehingga kita tidak boleh lalai dan lengah terhadap gangguannya
  • Hendaknya kita memerangi para bala tentara syaitan dan wali-walinya sampai kapanpun dan jangan sampai kita menampakkan ketakutan dan kelemahan kita terhadapnya
  • Sesungguhnya syaitan adalah musuh manusia maka jadikanlah syaitan sebagai musuh, jangan sekali kali menganggapnya sebagai teman apalagi sebagai wali dan pelindung
  • Sesungguhnya besarnya pahala adalah sebanding dengan besarnya ujian, sehingga apabila kita di uji dengan ujian yang berat maka bersabarlah dan berharaplah akan pahalanya
  • Pandangan takjub disertai rasa hasad dengan ijin Alloh bisa menimbulkan penyakit ‘ain sehingga kita diperintahkan untuk selalu membentengi diri dengan dzikir-dzikir yang disunahkan agar tidak terkena penyakit ‘ain tersebut
  • Was-was adalah bisikan-bisikan syaitan yang tersembunyi agar kita meninggalkan shirotol mustaqim / jalan Alloh yang lurus


Rabu, 03 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 40

Rabu, 3 Oktober 2018, Ust Abu Sinan


  • Dalam islam adalah kita diperintahkan menyukai apabila saudara kita memperoleh apa-apa yang kita sukai sebagaimana kita menyukainya untuk diri kita sendiri
  • Perangai orang-orang yang curang dalam menimbang/menakar sebagaimana tersebut dalam surat Al Muthofifin di ancam dengan kecelakaan/ neraka wail
  • Hendaklah kita memenuhi takaran/timbangan agar tidak ditimpa kecelakaan sebagaimana terjadi pada kaum Nabi Syu’aib yang ditimpa gempa
  • Dalam jual beli selain takaran/timbangan masalah kualitas atau keadaan barang juga hendaknya kita jujur terhadap pembeli dan tidak boleh menutupinya apabila ada cacat pada dagangannya
  • Seorang islam yang baik senantiasa lapang dadanya apabila saudaranya memperoleh nikmat yang dia juga menginginkannya, tidak muncul hasad dan dengki di dalam hatinya
  • Orang yang iri tidak suka apabila saudaranya memperoleh nikmat dan dia berkeinginan agar nikmat yang diperoleh saudaranya tersebut hilang. Iri merupakan bentuk pengingkaran terhadap takdir Alloh
  • Jangan menyepelekan dosa kecil karena bisa jadi pada dosa kecil tersebut terdapat kebinasaan 
  • Hasad muncul biasanya berasal dari rasa permusuhan dan kebencian terhadap saudaranya dan juga keinginan untuk tampil istimewa dihadapan manusia sehingga apabila orang lain memperoleh suatu kelebihan/nikmat maka dia tidak menyukainya dan mempunyai keinginan untuk memperoleh yang lebih baik dari saudaranya
  • Seorang yang beriman mempunyai tingkatan yang berbeda beda, iman juga bisa naik dan turun
  • Persaudaraan dalam keimanan dan keislaman merupakan hal yang harus dijaga dan dijauhkan dari hal-hal yang bisa merenggangkannya
  • Kasih sayang seorang muslim terhadap muslim yang lain adalah sebuah bukti dari keimanannya


Selasa, 02 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 39

Selasa, 2 Oktober 2018, Ust Mubarok


  • Diantara adab yang perlu diperhatikan ketika sholat adalah hendaknya menegakkan sholat dalam keadaan yang tenang/khusyuk dan tidak melakukan gerakan yang tidak perlu
  • Al hafidz al ahzani merupakan ahli hadits di mekah yang tidak diambil haditsnya oleh syu’bah yang datang dari basroh karena tidak tenang ketika sholat
  • Ketika sholat hendaknya selain tenang juga memakai pakaian yang baik dan menutup kepala/berpeci
  • Seorang muhadits yang tidak memakai penutup kepala ketika menyampaikan haditsnya di anggap muru’ahnya jelek
  • Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia maka jadikanlah syaitan selamanya sebagai musuh bukan teman
  • Sesungguhnya tipu daya syaitan itu lemah tetapi permusuhannya kekal dan terus terjadi hingga hari kiamat
  • Sesungguhnya syaitan selalu mengajak manusia untuk menjadi temannya menghuni neraka sa’ir
  • Gangguan syaitan dapat berupa gangguan yang nyata/hizzi maupun yang maknawi berupa bisikan untuk berbuat jelek
  • Sesungguhnya orang yang bertaqwa ketika diganggu syaitan mereka akan segera berdzikir untuk melawannya
  • Gangguan syaitan kepada manusia 


Senin, 01 Oktober 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 38

Senin, 1 Oktober 2018, Ust Abu Bakar


  • Musibah yang terjadi di dunia ini disebabkan karena ulah tangan manusia yaitu berbuat dosa kepada Alloh subhanahu wata’ala
  • Musibah yang terjadi itu hanyalah sebagian dari akibat perbuatan dosa manusia yang ditimpakan Alloh di dunia sebelum akibat yang lebih dahsyat di akhirat
  • Menurut ‘Aisyah radhiyallohu ‘anha gempa bumi terjadi ketika : manusia sudah menghalalkan zina, meminum khamar dan memainkan alat musik
  • Gempa bumi merupakan rahmat dan peringatan bagi kaum mukmin dan merupakan adzab dan kemurkaan bagi kaum kafir
  • Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145)
  • Orang yang dikatakan asing menurut Nabi sholallohu ‘alaihi wa salam adalah : 
  1. Orang-orang yang  hijrah meninggalkan kampungnya karena disitu mereka tidak mungkin menjalankan agamanya
  2. Orang-orang yang tetap berbuat baik ketika umat manusia dalam kerusakan atau orang yang mengadakan perbaikan ditengah manusia yang berbuat kerusakan
  3. Orang-orang yang memperbaiki sunah Nabi shoallohu ‘alaihi wa salam yang telah dirusak manusia
  4. Orang yang memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar ketika masa rasa pelit diikuti, hawa nafsu dituruti dan dunia diutamakan
  5. Orang yang berpegang teguh dengan Al Qur’an ketika Al Qur’an ditinggalkan kebanyakan manusia 
  • Akan datang masa yang penuh dengan kesabaran dimana orang yang beragama seperti menggenggam bara api, saat itu satu orang beramal sholih seperti 50 orang sahabat yang beramal sholih. Masa ini adalah masa dimana sunah nabi ditinggalkan dan dianggap asing oleh manusia