Selasa, 22 Desember 2009

Otak Mampu Merasakan Sakit Orang Lain


KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa seolah-olah merasakan sakit yang sedang dirasakan orang lain? Perasaan Anda mungkin benar. Sebuah studi yang menggunakan pencitraan otak menunjukkan, sebagian orang memiliki kemampuan merasakan sakit yang diderita orang lain.

Dengan menggunakan teknik pencitraan otak MRI (magnetic resonance imaging), peneliti dari Inggris menemukan bukti bahwa orang yang mengatakan mereka seolah mengalami rasa sakit orang lain pada kenyataannya memang demikian.

Dari pemeriksaan MRI diketahui, aktivitas otak di bagian yang berfungsi merasakan sakit meningkat saat orang tersebut menyaksikan orang lain kesakitan atau terluka. Kemampuan merasakan sakit ini disebut juga dengan sakit fungsional.

"Orang yang mengalami rasa sakit fungsional mengalami perasaan sakit meski secara fisik ia tidak terluka atau kena penyakit," kata Dr Stuart Derbyshire dari University of Birmingham, salah satu peneliti dalam studi ini.

Untuk selanjutnya Derbyshire melakukan studi untuk mengetahui apakah orang yang mampu merasakan sakit fungsional juga memiliki respon sama bila ia melihat foto orang terluka.

Dalam risetnya ia meminta 108 relawan untuk mengamati beberapa foto situasi orang kesakitan, seperti atlet yang mengalami luka saat pertandingan atau orang yang sedang disuntik. Hampir sepertiga partisipan mengaku mereka tidak hanya mengalami reaksi emosi namun juga seolah merasakan sakit seperti yang tampak di gambar.

Berdasarkan hasil MRI diketahui adanya perubahan sirkulasi darah di otak dan area otak yang merespon sakit juga lebih aktif saat responden mengamati foto-foto situasi orang kesakitan. Selain itu diketahui juga bahwa aktivitas otak yang berfungsi dalam hal emosi tampak lebih aktif.

"Kami merasa hasil studi sudah menjadi bukti yang cukup bahwa sebagian orang memang merasakan reaksi fisik saat mengamati orang lain terluka atau kesakitan," kata Derbyshire.


AN

Editor: acandra

Sumber : Reuters
(www.kompas.com)


Sabtu, 19 Desember 2009

Bagaimana Rasanya Melahirkan



Setiap proses persalinan itu unik. Tidak ada dua persalinan yang prosesnya sama persis. Mungkin akan lebih menakutkan bagi Anda yang baru pertama kali melahirkan (secara normal). Tapi berapa kali pun pengalaman Anda, melahirkan tetap saja terasa mendebarkan.
Pada dasarnya, proses persalinan terbagi menjadi tiga tahap dan tiap tahap memiliki sensasi dan tantangan tersendiri. Kami akan menuntun Anda mengintip proses persalinan pada tiap tahap. Yang pasti, itu semua sepadan dengan apa yang akan Anda dapatkan: Seorang bayi!

Tahap 1: Kontraksi
Apa rasanya?
Suatu kontraksi rasanya kira-kira seperti ada orang yang menarik ikat pinggang kita dengan sangat kencang selama 20 detik. Sepanjang proses kelahiran, kontraksi akan makin kencang dan makin sakit. Selalu ada jeda di antara setiap kontraksi, bahkan pada yang paling menyakitkan.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Pada saat organ tubuh bayi Anda matang, ia akan memproduksi hormon yang akan merangsang otot rahim mengencang sehingga terjadi kontraksi. Gerakan ini akan menarik leher rahim Anda dan akan memberikan pembukaan jalan bagi janin. Sayangnya, proses pembukaan ini bisa berlangsung dua hingga 20 jam!
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Pada setiap kontraksi, kepala janin tertekan dan terdorong ke leher rahim. Posisi janin bergulung ke bawah dan siap untuk lahir. Pada saat yang sama, himpitan kontraksi akan memicu hormon-hormon dalam tubuhnya. Hormon ini akan mempersiapkan dirinya untuk lahir, menurunkan detak jantungnya sehingga ia bisa melalui masa kurang oksigen selama proses kelahiran. Selain itu paru-parunya juga akan dipersiapkan untuk bernafas ketika ia sudah lahir nanti.
Bagaimana melaluinya?
 

  • Alihkan perhatian Anda dengan nonton televisi atau ngemil. Anda juga bisa melakukan aktivitas ringan seperti mandi atau membuat teh.
  • Tarik nafas dalam-dalam sepanjang kontraksi. Relaks saja. Makin Anda tegang, makin sakit rasanya.
  • Mintalah pengurang rasa sakit. Kalau Anda sudah tidak tahan lagi, jangan malu untuk memintanya.
Transisi
Pada akhir tahap ini, ketika pembukaan sudah cukup, Anda akan melalui masa transisi. Kontraksi Anda akan masuk ke tahap puncak dan Anda mungkin sudah nyaris menyerah. Kabar baiknya, masa ini hanya akan berlangsung beberapa menit.

Tahap 2: Mendorong
Apa rasanya?
Anda akan merasakan dorongan hebat dari bokong Anda, seolah-olah Anda hendak buang air besar. Beberapa saat kemudian, Anda akan merasa ingin sekali mengejan. Anda akan merasa sangat senang atau sangat takut atau bisa merasakan keduanya! Sejalan dengan keluarnya kepala bayi dari vagina, Anda akan merasakan tarikan dan sensasi panas pada liang vagina. Kemudian, begitu bayi Anda lahir, Anda akan merasakan gelombang kelegaan yang dahsyat dan ajaib!
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Kontraksi Anda sekarang memudahkan kepala bayi untuk keluar melalui leher rahim yang telah terbuka. Tahap kedua ini dapat berlangsung beberapa menit atau bisa jadi sampai dua jam lamanya.
Apa yang terjadi pada bayi Anda?
Begitu tubuhnya terdorong ke bawah, lehernya akan menggeliat untuk menyesuaikan ruang vagina Anda. Ketika kepala dan bahunya keluar, dia akan merasakan udara masuk ke dalam paru-parunya.
Bagaimana melaluinya?

  • Jangan dorong sampai dokter memberi isyarat pada Anda. Bahkan kalau pembukaan sudah lengkap, kepala janin belum tentu sudah dalam posisi yang pas untuk keluar. Tunggu dan istirahatlah sampai dokter memberi aba-aba pada Anda.
  • Lenturkanlah otot pelvis Anda. Wajar saja untuk merasa takut sobek, tapi kalau pelvis Anda tegang, kepala janin akan sulit keluar.
  • Jika memungkinkan, tetap pada posisi tegak agar lahirnya bayi Anda terbantu gaya gravitasi.
  • Dengarkan panduan dari dokter/bidan. Ketika kepala bayi sudah terlihat, ia akan memberitahu kapan waktunya mendorong, kapan berhenti, sehingga bahu dan badan bayi bisa keluar dengan perlahan.
Tahap 3: Pasca-Melahirkan
Apa rasanya?
Anda mungkin tidak terpikir bahwa ada tahap ini. Setelah lelah sekaligus lega karena bayi Anda lahir, Anda akan mengalami kontraksi. Tetapi, kontraksi ini tidak akan terasa jika dibandingkan dengan kontraksi tahap sebelumnya.
Apa yang terjadi pada tubuh Anda?
Rahim Anda terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta dan jaringannya lepas dari dinding rahim. Kontraksi berikutnya ditambah bantuan dari bidan, akan mengeluarkan plasenta dari tubuh Anda. Kebanyakan perempuan mendapatkan suntikan untuk mempercepat proses ini. Tahap ini terjadi lima sampai 30 menit dari kelahiran.
Setelah bayi Anda diperiksa oleh bidan, ia dapat Anda peluk dan pandangi. Ia akan merespon pada suara Anda dan merasa nyaman dengan sentuhan Anda.
Bagaimana melaluinya?

  • Abaikan saja
    Momen-momen ini sebaiknya Anda gunakan untuk berduaan dengan bayi baru Anda. Biarkan bidan yang mengurus plasenta.
  • Sodorkan payudara pada bayi Anda
    Ia belum tentu langsung menghisapnya, tapi kalau ia mulai menyusu, proses pengeluaran plasenta akan lebih cepat.
(www.motherandbaby.co.id)

Positif atau Negatif?



Ada dua jenis tes kehamilan: tes urin dan tes darah. Keduanya sama-sama bertujuan mendeteksi keberadaan hormon kehamilan. Perbedaannya, Anda harus melakukan tes darah di rumah sakit sedangkan tes urin bisa Anda lakukan sendiri di rumah.


Saat ini, perempuan yang menduga dirinya hamil akan melakukan tes kehamilan ini terlebih dahulu sebelum memeriksakan diri ke dokter. Alat tes kehamilan ini mudah digunakan, bersifat pribadi, dan harganya terjangkau.

Tes urin ini bisa menunjukkan hasilnya sekitar dua minggu setelah pembuahan. Bila hasil tes mengatakan Anda positif hamil, Anda perlu segera menghubungi dokter. Dokter kandungan dapat melakukan tes yang lebih sensitif dan pemeriksaan pelvis untuk memastikan kehamilan Anda.

Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.

Bagaimana alat tes kehamilan bekerja?
Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic gonadotropin. 

HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh Anda ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis seiring dengan bertumbuhnya janin.

Akuratkah alat tes kehamilan?
Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan satu minggu setelah berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan bahwa semakin dini Anda melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya Anda menunggu satu minggu setelah Anda terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila Anda tidak sabar menunggu, lebih baik Anda memeriksakan diri ke dokter.

Alat tes kehamilan bisa memiliki akurasi yang baik, namun akurasi ini tergantung dari kapan dan bagaimana Anda menggunakannya.

  • Pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsa. Produk dengan merek yang berbeda akan memiliki instruksi yang berbeda untuk mengambil sampel urin dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu munculnya hasil tes.
  • Ketika melihat hasil, Anda tidak perlu memperhatikan seberapa tebal garisnya. Bila itu menunjukkan simbol positif, meski warnanya pudar, itu berarti positif.
  • Kadar HCG dalam urin meningkat seiring berjalannya waktu. Jadi, semakin awal Anda melakukan tes kehamilan, semakin sulit bagi alat tes untuk mendeteksi keberadaan HCG.
  • Anda juga bisa meningkatkan akurasinya dengan melakukan tes di pagi hari saat urin masih pekat.
  • Meski Anda sedang minum obat, termasuk pil KB dan antibiotik, hal ini tidak akan mempengaruhi hasi tes kehamilan Anda. Begitupula dengan alkohol. Namun, begitu Anda tahu positif hamil, Anda sebaiknya berhenti minum alkohol.
  • Bila sebelumnya Anda mengikuti terapi hormon untuk meningkatkan kesuburan, hasil tes urin maupun tes darah tidak bisa diandalkan. Obat-obatan yang Anda minum tersebut bisa jadi mengandung HCG. Untuk mengetahui kehamilan, Anda perlu USG.

(www.motherandbaby.co.id)

Kamis, 17 Desember 2009

6 Kecemasan Ibu pada Bayi

Jangan panik dulu ketika melihat kulit bayi Anda berwarna kuning, matanya penuh belek atau pantatnya merah karena alergi. M&B akan membantu Anda mengatasinya! 

Kotorannya Berwarna Hijau dan Berbentuk Cairan
Begitu tinja si kecil berwarna hijau tua dan agak kehitaman, orang tua umumnya langsung cemas. Padahal, itu normal-normal saja. Ini bisa terjadi karena bayi minum cairan ketuban untuk kemudian dikeluarkan kembali ke dalam air ketuban dalam plasenta ibu. Begitu lahir, bila si bayi buang air besar, maka kotoran awal yang keluar berupa kotoran kala dia masih di kandungan, yang disebut meconium. Biasanya meconium akan berlangsung selama 2-3 hari. Setelah itu, kotorannya akan berwarna hijau. Jika bayi Anda mengalami diare, biasanya ia akan buang air besar lebih dari 6 kali dalam sehari. Tanyakan pada dokter Anda mengenai hal ini. Dikhawatirkan bayi Anda akan kekurangan cairan dalam tubuh.

Lakukan langkah berikut:

  • Pergi ke dokter Anda secepat mungkin.
  • Berikan terus ASI, agar bayi tidak kekurangan cairan
  • Jika perlu berikan susu formula untuk menambah cairan dalam tubuh yang dianjurkan dokter.
  • Cuci tangan Anda setelah membersihkan kotoran bayi, untuk menghindari terjadinya infeksi di tempat lain.
Ruam Popok
Ruam popok adalah kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah yang tertutup popok. Biasanya terjadi di sekitar daerah kemaluan, lipatan paha, pantat, dubur, dan perut bagian bawah. Gejalanya, bila ringan, hanya berupa kemerahan pada kulit di daerah yang tertutup popok. Bila makin parah, timbul bintil-bintil merah, lecet/luka, bersisik, kadang basah, dan bengkak. Bayi pun jadi rewel karena merasa nyeri ketika buang air kecil atau buang air besar. Ruam popok juga bisa mengakibatkan infeksi jamur Kandida ataupun infeksi bakteri. Tandanya, kulit makin merah dan basah, lebih bengkak, dan bernanah. 
Pencegahannya: 

  • Kurangi kelembapan dan gesekan kulit pada popok. Ganti segera popoknya, khususnya saat sebelum dan sesudah tidur, dan setelah buang air besar.
  • Ganti popok sekali pakai bila tampungan urin sudah penuh. Dapat dilihat bila popok sudah terlihat berat dan tebal.
  • Sering-seringlah memeriksa popok supaya tak terlambat diganti. Terutama pada pemakaian malam hari.
  • Sewaktu mengganti popok, bersihkan dulu daerah di sekitar kemaluan secara lembut dengan air hangat. Boleh juga gunakan sabun bayi yang lembut setelah bayi buang air besar, kemudian bilas dengan guyuran air supaya kotoran larut dan terlepas. Keringkan dengan handuk atau kain yang lembut, angin-anginkan sebentar sebelum dipakaikan popok yang baru. Bedak, krim, atau salep untuk bayi, boleh digunakan sekadar mengurangi gesekan saja.
Membersihkan Tali Pusar
Saat masih di dalam kandungan, pusar si kecil berupa tali dan fungsinya sebagai saluran suplai bahan makanan dari plasenta. Setelah lahir, pemotongan tali pusar bayi yang dilakukan oleh dokter biasanya menyisakan bagian sepanjang beberapa sentimeter, yang nantinya akan lepas dengan sendirinya. Biasanya tali pusar lepas sekitar 10-21 hari setelah bayi lahir. 

Selama tali pusar belum lepas, perlu dilakukan perawatan secara cermat agar tidak terjadi infeksi. Antara lain:
•  Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam keadaan kering.
•  Gunakan kapas baru pada setiap basuhannya.
•  Gunakan kain kasa pada bagian pusar agar tali pusar lebih cepat lepas. Lakukan 1-2 kali dalam sehari.

Tubuh Bayi Menjadi Kuning
Warna kuning pada kulit bayi yang baru lahir biasanya tidak berbahaya, karena ini bukan sebuah penyakit melainkan akibat fungsi hati belum matang. Penyebab lainnya adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Normalnya, secara berkala sel darah merahnya akan pecah. Proses pemecahannya disebut bilirubin indirek. Bilirubin indirek memang harus dibuang karena dalam kadar tinggi dapat bersifat racun. Awalnya, bayi kuning akan terlihat pada wajahnya lalu menjalar ke seluruh tubuh. Meskipun begitu, bayi tampak sehat dan aktif. Ia juga tetap mau menyusu dan tangisannya cukup kuat. Proses bilirubin indirek biasanya memakan waktu 3-4 hari setelah kelahiran. Namun jika terus berlangsung lebih dari satu minggu, segera periksakan lebih lanjut ke dokter Anda.

Bagaimana Mengatasinya?
Untuk mengurangi kuning pada bayi, cobalah menjemurnya pada sinar matahari pagi untuk menurunkan kadar bilirubin. Namun, jika bayi masih berada di rumah sakit, ia akan diberi terapi sinar (blue light). Terapi ini bertujuan untuk mengubah bilirubin indirek yang toksik menjadi zat yang tidak toksik. Atau coba langkah berikut, beri bayi Anda ASI yang cukup agar zat-zat yang tidak berguna di dalam tubuh bisa segera terbuang lewat kotorannya, dan berikan penerangan secukupnya. 

Muntah Setelah Minum ASI
Biasa terjadi pada bayi sehabis minum ASI, lalu muntah. Padahal seharusnya makanan atau minuman masuk dari mulut ke lambung, lalu ke usus dua belas jari. Nah, jika muntah, berarti ada sesuatu yang menganggu. Umumnya karena ada masalah pada pintu masuk lambung, misal, sudutnya tak tepat, sementara tekanan dari lambung tinggi. Akibatnya, dia akan balik lagi yang disebut reflaks. Bisa juga ada masalah pada pintu keluar lambung hingga menyebabkan lambung terganggu kala akan mengeluarkan isinya ke usus dua belas jari. Penyebab lain adalah infeksi, semisal radang tenggorokan yang bisa menimbulkan reaksi muntah. 

Jika bayi Anda masih saja muntah, coba langkah berikut :

  • Angkat dengan perlahan kepala bayi usai menyusui agar tidak tersedak.
  • Jika menggunakan botol susu, usahakan dot jangan mudah terlepas dari mulut bayi.
  • Ketika bayi sedang menangis, jangan berikan susu dulu.
Mata Bayi Berair dan Belekan
Orang tua kadang khawatir bila mata bayinya selalu tampak belekan atau berair terus. Produksi air mata pada bayi sebetulnya sudah ada. Kalau pada orang dewasa, bila ia menangis akan terasa ada air mata yang masuk ke dalam saluran hidung, seperti orang yang pilek. Nah, pada beberapa bayi, kalau produksi air matanya berlebihan, sementara saluran yang ada ke hidung belum sempurna dan belum dapat dipakai dengan baik, maka bayi akan mengeluarkan air mata hanya dari matanya. Saluran hidung ini umumnya akan membaik bila bayi menginjak usia 1 bulan. Lain hal jika ia mengalami radang di hidung hingga salurannya tetap tersumbat dan akibatnya air matanya menjadi meningkat.

Apa yang harus dilakukan?
Mandikan bayi Anda dengan air hangat, dan bersihkan secara perlahan bagian matanya. Jangan lupa bersihkan tangan Anda sebelum mengusap bagian mata si kecil. Ambil sedikit kapas dan celupkan pada sedikit air dan usapkan pada bagian mata secara perlahan. Lakukan pada kedua mata bayi secara bergantian

(www.motherandbaby.co.id)