Minggu, 30 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 37

Ahad, 30 September 2018, Ust Ayub Abu Ayub (di Masjid Jamilah, Dawuan, Purwojati)


  • Kita memuji Alloh subhanahu wata’ala dengan nama-namaNya yang sempurna sehingga kita bisa berkumpul dalam rangka mengkaji alqur’an dan al hadits
  • Ada tiga golongan manusia didalam keimanan kepada Alloh subhanahu wata’ala yaitu :
  1. Golongan yang beriman kepada Alloh secara lahir dan batin
  2. Golongan yang kufur kepada Alloh secara lahir batin
  3. Golongan yang beriman kepada Alloh secara lahir tetapi kufur secara batin (orang munafik)
  • Alloh subhanahu wata’ala menurunkan Al Qur’an secara bertahap dengan bahasa arab salah satu hikmahnya adalah sebagai bukti kemukjizatan Al Qur’an dimana bangsa arab yang sangat menguasai bahasa arab ternyata tidak mampu membuat sesuatu yang menyamai Al Qur’an walaupun satu surat
  • Al Qur’an adalah mukjizat terbesar Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam yang tetap terjaga hingga saat ini
  • Al Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, kabarnya adalah kabar yang pasti benar dan hukumnya adalah hukum yang pasti adilnya
  • Tidak semua manusia mau menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuknya walaupun Al Qur’an juga menyebutkan bahwa Al Quran merupakan petunjuk bagi manusia, sehingga hanyalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Alloh yang menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuknya
  • Taqwa adalah kita melakukan amalan kebaikan diatas ilmu dengan mengharap pahala dari Alloh dan meninggalkan kemaksiatan diatas ilmu karena takut terhadap siksa Alloh subhanahu wata’la
  • Orang yang bertaqwa menurut surat Al Baqoroh ayat 3 dan 4 mempunyai sifat :  (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (QS. Al Baqoroh : 3-4)
  • Orang yang bertaqwa mempercayai apapun yang diberitakan oleh Alloh dan rosulnya didalam Al Qur’an dan Al Hadits. termasuk perkara yang ghoib yang tidak mampu dicerna akal dan indera manusia
  • Orang yang bertaqwa mendirikan sholat yang merupakan salah satu rukun dari rukun-rukun islam. Mendirikan sholat merupakan amalan yang sangat penting karena merupakan amalan yang pertama kali di hisab dan menjadi penentu amalan yang lain, barangsiapa sholatnya baik maka amalan yang lainnya pun baik.
  • Shodaqoh adalah burhan atau bukti keimanan seorang hamba kepada Alloh subhanahu wata’ala. Tabiat dasar manusia adalah kikir terhadap harta dan shodaqoh adalah bukti bahwa dia lebih mencintai Alloh dibanding hartanya. Orang yang bertaqwa akan dengan mudah menginfakkan sebagian rezeki yang mereka peroleh sebagai shodaqoh
  • Orang bertaqwa mengimani terhadap kitab Al Qur’an dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. 
  • Orang yang bertaqwa meyakini adanya akhirat yang akan kita jalani setelah kehidupan didunia ini. Mulai dari alam kubur sampai dengan surga dan neraka dengan berbagai peristiwa yang sudah dikabarkan oleh Alloh dan RosulNya. Orang bertaqwa selalu mempersiapkan bekal untuk menghadapi adanya hari akhirat tersebut dengan amal sholih


Sabtu, 29 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 36

Sabtu, 29 September 2018, Ust Saifudin Zuhri


  • Ilmu yang bermanfaat adalah nikmat dan karunia yang sangat besar dan Nabi Sholallohu ‘alaihi wasalam berdoa untuk meminta tambahan ilmu
  • Ilmu adalah merendahkan hati/tidak sombong yaitu menerima kebenaran dan tidak merendahkan orang
  • Ilmu itu menyebabkan hati menjadi khusyuk dan tenang
  • Ilmu diambil dari ahlinya yaitu ulama, bukan dari orang yang jahil dan ahli bid’ah
  • Yang wajib berwudlu yaitu muslim, baligh, berakal dan mau melaksanakan sholat atau ibadah yang mensyaratkan adanya wudlu seperti menyentuh mushaf dan thowaf
  • Dalam fiqih apabila terjadi khilaf maka kita seharusnya mengambil pendapat yang lebih kuat dalilnya dan yang lebih berhati-hati
  • Imam Ahmad mengatakan bahwa orang yang tidak mau melakukan sholat witir adalah orang yang jelek (rojulun su’)
  • Dalam fiqih sesuatu yang hukumnya sunah tidak boleh kita katakan wajib tetapi bukan berarti kita bermudah-mudahan untuk meninggalkan amalan yang hukumnya sunah tersebut
  • Syarat-syarat sahnya wudlu adalah sebagai berikut :
  1. Islam
  2. Berakal 
  3. Tamyiz
  4. Niat di dalam hati
  5. Air yang digunakan adalah air yang suci
  6. Menghilangkan apa saja yang mencegah sampainya air ke kulit
  7. Istijmar atau istinja (cebok dengan batu/tissue/benda padat selain tulang dan kotoran atau cebok dengan air) ketika ada sebab yang mengharuskan untuk melakukannya
  8. Tertib
  9. Mencuci bagian yang wajib untuk dicuci dan mengusap bagian yang wajib diusap

  • Rukun/Fardunya wudlu ada 6 (enam) yaitu :
  1. Mencuci wajah secara keseluruhan. Termasuk didalamnya adalah berkumur kumur dan menghirup air ke hidung
  2. Mencuci tangan sampai ke siku secara keseluruhan
  3. Mengusap kepala secara keseluruhan dan bersamaan dengan mengusap kedua telinga 1 (satu) kali usapan 
  4. ........
  5. ........
  6. ........ 

( rukun ke 4 samapi 6, insyaAlloh akan dilanjut pada pertemuan berikutnya)

Rabu, 26 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 35

Rabu, 26 September 2018, Ust Abu Sinan


  • Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam diutus oleh Alloh subhanahu wata’ala adalah untuk mensucikan hati umatnya, menyampaikan firman Alloh dan untuk menyeru umat manusia agar bertauhid dan meninggalkan kesyirikan
  • Kita duduk mendengarkan ayat Al Qur’an dan hadits dibacakan adalah untuk meningkatkan keimanan, maka dengarkanlah dengan sepenuh hati dan pahamilah
  • Keimanan itu indah dan menghiasi hati seorang hamba, semakin baik keimanan seseorang maka semakin baik dan indah keadaan hati hamba tersebut
  • Orang yang mendapatkan petunjuk akan merasa benci terhadap kekufuran sebagaimana dia benci untuk dimasukkan kedalam neraka
  • Salah satu ciri orang yang ikhlas ialah ia akan selalu istiqomah didalam beribadah dalam berbagai keadaan
  • Keimanan itu bercabang cabang dan setiap cabangnya adalah amalan kebaikan sehingga orang yang beriman akan selalu berusaha untuk mengerjakan amalan kebaikan
  • Hadits ke-13 arbain an nawawi : Dari Abu Hamzah Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu pembantu Rosululloh ‘alaihi sholaatu was salam dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasalam bersabda: “Tidaklah (sempurna) keimanan salah seseorang dari kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya”. (HR. Bukhori dan Muslim)
  • Salah satu pengamalan dari hadits ini adalah kita menyukai apa apa yang baik untuk saudaranya sebagaimana kita menyukai apa apa yang baik untuk diri kita sendiri
  • Kita hendaknya bergaul dengan manusia sebagaimana kita ingin dipergauli, apabila kita ingin dipermudah urusannya oleh manusia maka hendaknya kita juga mempermudah urusan mereka
  • Balasan adalah sesuai dengan jenis amal perbuatannya, apabila ingin mendapatkan balasan yang baik maka berbuatlah yang baik


Selasa, 25 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 34

Selasa, 25 September 2018, Ust Firdaus


  • Jika seluruh kaum muslimin dituntut untuk taat terhadap ulama, maka seorang murid lebih dituntut untuk taat kepada gurunya karena murid mempunyai kewajiban untuk menunaikan hak-hak guru yang salah satunya adalah hak untuk ditaati dalam hal yang bukan maksiat
  • Yang dimaksud dengan ulama yang harus ditaati adalah ulama yang haq, yang istiqomah diatas al qur’an dan sunah dengan paham salafussholih
  • Seorang murid yang baik memandang/menganggap gurunya seperti memandang orang tuanya sendiri
  • Dari Abu Hurairah radiallohu’anhu meriwayatkan bahwa Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam bersabda : “sesungguhnya aku ini bagi kalian kedudukannya seperti orang tua, aku mengajari kalian. Apabila salah seorang kamu mau buang hajat, maka janganlah ia menghadap atau mebelakangi kiblat, janganlah ia beristinjak (membersihkan dubur sesudah buang air) dengan tangan kanan. Beliau menyuruh beristinjak (kalau tidak dengan air), dengan tiga batu dan melarang beristinjak dengan kotoran (najis) dan tulang.”


Senin, 24 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 33

Senin, 24 September 2018, Ust Abu Bakar


  • Yang paling besar mendapatkan manfaat dari sebuah peringatan dari Alloh dan RosulNya adalah orang beriman
  • Abdulloh bin mubarok mempelajari adab selama 30 tahun dan mempelajari ilmu selama 20 tahun
  • Hal yang diperlukan untuk memperoleh ilmu didalam tholibul ilmi yaitu : 1. Hadirnya hati 2. Mendengarkan dengan serius 3. Melihat
  • Islam pada awalnya asing dan akan kembali asing di akhir zaman
  • Keterasingan ada 2 macam yaitu : keterasingan mutlak (pada saat munculnya dajjal) dan keterasingan yang terikat (pada waktu dan tempat tertentu)
  • Muslim yang beramal sesuai dengan amalan nabi dan sahabatnya akan menjadi asing walaupun berada di tengah tengah kaum muslimin secara umum
  • Kaum muslimin akan menjadi rebutan kaum yang lain ketika jumlahnya banyak tapi tidak mempunyai pegangan didalam beragama, seperti buih di lautan
  • Umat islam menjadi terhina akibat 4 hal yaitu : 


  1. Sudah disibukkan dengan jual beli ‘inah (salah satu jenis riba)
  2. Sibuk dengan peternakan (dibahasakan dengan : kamu memegangi ekor ekor sapi)
  3. Sibuk dengan pertanian (dibahasakan dengan : kamu puas dengan tanaman)
  4. Meninggalkan jihad


  • Islam pada awalnya adalah benar benar asing dengan pemeluk hanya 3 orang yaitu Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasalam, Abu Bakar Ash Shidiq dan Bilal bin Rabbah


Minggu, 23 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 32

Ahad, 23 September 2018, Ust Abu Qotadah Ridwan


  • Pembatal keislaman ke-9 : Barangsiapa yang berkeyakinan tentang bolehnya keluar dari syariat Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasalam sebagaimana Nabi Khidir keluar dari syariat Nabi Musa maka dia kafir
  • Keyakinan yang dimiliki oleh kelompok sufi ekstrim adalah bahwa para wali mereka bisa sampai pada tingkatan tidak membutuhkan lagi rosul sholallohu ‘alaihi wasalam dan keluar dari syariat rosul sholallohu ‘alaihi wasalam karena mereka bisa berhubungan langsung dengan Alloh subhanahu wata’ala sehingga mereka tidak lagi mengerjakan syariat yang dibawa oleh Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam. Keyakinan seperti ini adalah batil dan membatalkan keislaman orang yang meyakininya
  • Pembatal keislaman ke-10 : berpaling dari Agama Alloh dan tidak mau mempelajari Agama Alloh serta mengamalkan Agama Alloh
  • Berpaling dari Agama Alloh diawali dari tidak mau mempelajari Agama Alloh kemudian disusul keengganan untuk mengamalkan Agama Alloh.
  • Orang yang berilmu tapi enggan mengamalkan maka dia termasuk orang orang yang dzolim dan orang yang beramal tapi tidak mempunyai ilmunya maka dia termasuk orang orang yang sesat
  • Barangsiapa yang berpaling dari peringatan Alloh maka dia akan mendapatkan penghidupan yang sempit
  • Tidak ada orang yang paling dzolim dibanding orang yang diingatkan dengan ayat ayat Alloh kepadanya namun dia berpaling
  • Orang yang tidak mau mempelajari Agama Alloh karena malas maka dia TIDAK TERMASUK orang yang dikafirkan tetapi dia tercela
  • Adapun orang yang tidak mau mempelajari Agama Alloh karena dia membenci Agama Alloh maka dia kafir
  • Tidak ada perbedaan konsekuensi pada seluruh pembatal keislaman antara orang yang main main atau yang sungguh sungguh dalam melakukan pembatal keislaman kecuali orang yang dipaksa
  • Sepuluh pembatal keislaman yang disebutkan adalah bukan pembatasan tetapi sepuluh pembatal keislaman yang telah disebutkan tersebut adalah pembatal keislaman yang paling sering dilakukan oleh manusia
  • Orang murjiah beranggapan bahwa tidak ada perbuatan yang membatalkan keislaman kecuali dilakukan dengan keyakinan didalam hatinya, pendapat ini salah menurut Ahlu Sunnah Wal Jama’ah


Rabu, 19 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 31

Rabu, 19 September 2018, Ust Abu Sinan


  • Menuntut ilmu agama merupakan amalan yang mulia dan lebih utama dibanding amalan amalan sunah yang lainnya, bahkan merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk menuntutnya
  • Pentingnya niat yang ikhlas  didalam menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh adalah ilmu yang barokah dan bermanfaat
  • Salah satu ciri orang yang niatnya ikhlas dalam menuntut ilmu adalah istiqomah didalam menuntut ilmu tersebut baik disaat semangatnya tinggi maupun saat semangatnya lemah
  • Orang yang waro adalah orang yang selalu berhati hati dari perkara syubhat, dia hanya melakukan atau mengambil sesuatu yang sudah jelas kehalalannya
  • Meninggalkan apa yang meragukan dan mengambil yang tidak meragukan akan membuat jiwa tenang dan terbebas dari kerisauan / kegalauan
  • Termasuk dari baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat, dalilnya adalah hadits ke-12 Hadits Arbain Nawawi yang artinya : Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya  (Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)
  • Menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan tanda lemahnya iman
  • Hal yang tidak bermanfaat bukan diukur oleh hati atau kesukaan kita tetapi ukurannya adalah menurut timbangan syariat. kadangkala yang kita anggap tidak bermanfaat tapi menurut syariat adalah sesuatu yang sangat bermanfaat, begitu juga ada yang sebaliknya
  • Keharusan dari orang yang ihsan adalah mengerjakan apa yang bermanfaat dan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat secara syariat
  • Tingkatan dalam berislam adalah bermacam macam yang tingkatan itu  terdiri  islam, iman dan ihsan


Senin, 17 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 30

Senin, 17 September 2018, Ust Abu Bakar


  • Hari Asysyura yaitu tanggal 10 bulan muharram adalah hari dimana Nabi Musa selamat dari kejaran fir’aun dan orang yahudi pun berpuasa sehingga nabi bertekad untuk berpuasa juga di tanggal 9 nya (puasa tasu’a)
  • Puasa yang paling afdhol setelah puasa romadhon adalah puasa di bulan Alloh yaitu Muharram
  • Puasa AsySyura pahalanya bisa menghapus dosa selama 1 (satu) tahun
  • Menganggap sial bulan muharram adalah termasuk thiyaroh/tathoyur dan ini termasuk perbuatan dosa
  • Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda,”Ini adalah jalan Allah,” kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda,”Ini adalah jalan-jalan (yang banyak). Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak kepada jalan itu,” kemudian beliau membaca surat Al An’am ayat 153 (Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. [Al An’am:153].)


Minggu, 16 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 29

Ahad, 16 September 2018, Ust Firdaus


  • Waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu yang mustajab untuk berdoa
  • Salah satu hal yang sangat diperlukan dalam menutut ilmu adalah kesabaran. Sabarnya murid dalam bergaul dengan guru dan mengambil ilmu darinya adalah suatu keharusan, seperti kisah sabarnya Nabi Musa dalam surat al kahfi ayat 67 sampai 69 
  • Al Kahfi ( 67 )   Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.
  • Al Kahfi ( 68 )   Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
  • Al Kahfi ( 69 )   Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".
  • Berkata syaikh As Sa’di rahimahulloh dalam tafsir surat Al Kahfi : “dan diantara faidah kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir ialah bahwasanya barangsiapa yang tidak memiliki kesabaran yang kuat dalam bergaul dengan gurunya dan mengambil ilmu darinya, serta tidak baiknya kekokohan dirinya dalam mengambil ilmu maka akan terluput darinya ilmu yang banyak sebanyak ketidaksabarannya”
  • Dari perkataan Syaikh As Sa’di tersebut dapat diambil pelajaran bahwa semakin sabar seseorang dalam menuntut ilmu maka semakin banyak ilmu yang didapatkannya
  • Man tsabat nabat, barangsiapa kokoh/sabar maka akan tumbuh


Sabtu, 15 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 28

Sabtu, 15 September 2018, Ust Saifudin Zuhri


  • Berbuat dzolim dibulan haram dosanya lebih besar dibanding berbuat dosa dibulan yang lainnya karena Alloh melarang perbuatan dzolim dibulan haram tersebut dalam Al Quran surat At taubah ayat 36, bulan haram tersebut ada 4 yaitu Dzulhijah, Dzulqo’dah, Muharam dan Rajab dan yang paling afdhol dari 4 bulan haram tersebut adalah muharam
  • “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian di dalamnya” (At Taubah: 36)
  • Puasa asysyura di tanggal 10 muharam pahalanya bisa menghapus dosa selama setahun, yang dihapus adalah dosa dosa kecil sedangkan dosa besar haruslah dengan taubat
  • Sebelum disyariatkannya puasa romadhon puasa asysyura adalah berhukum wajib, kemudian berubah menjadi sunah setelah turun kewajiban puasa romadhon 
  • Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa salam akan mengenali umatnya dari bekas wudhunya yang bercahaya
  • Setiap tetes dari tetesan air wudhu maka akan membawa/menghapus dosa seseorang yang berwudhu tersebut
  • Sholat tanpa wudhu adalah tidak sah walaupun tidak berwudhunya adalah karena lupa
  • Wudhu secara bahasa berarti bagus dan bersih, sedangkan secara syariat adalah menggunakan air pada 4 (empat) anggota tubuh yang khusus dengan tata cara yang khusus dan disertai niat ibadah
  • Empat anggota tubuh yang khusus pada wudhu adalah wajah, tangan, kepala dan kaki
  • Menurut para ulama, empat anggota tubuh yang dikenai air ketika wudhu adalah bagian tubuh yang paling rentan untuk berbuat dosa
  • Hukum wudhu adalah wajib bagi orang yang terkena hadats ketika hendak melakukan sholat dan ibadah yang mewajibkan wudhu seperti thowaf dan menyentuh mushaf Al Quran


Kamis, 13 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 27

Kamis, 13 September 2018, Ust Firdaus


  • Menurut Syaikh Utsaimin hendaknya seorang penuntut ilmu memperhatikan adab adab terhadap gurunya seperti :
  1. Murid bersikap sopan terhadap gurunya
  2. Murid bermusyawarah dengan gurunya bila ada yang perlu di musyawarahkan
  3. Meminta ijin kepada guru untuk mengambil ilmu darinya
  4. Murid memuliakan gurunya
  5. Bersikap tawadhu dihadapan guru dan tidak sombong
  6. Murid hendaknya menampakkan rasa butuh pada ilmu yang dimiliki oleh guru
  • Jaga sikap ketika bermasyarakat, ahlak yang baik menunjukkan baiknya keilmuan seseorang
  • Mengambil ilmu itu secara bertahap supaya kokoh keilmuannya, jangan tergesa gesa

Rabu, 05 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 26

Rabu, 5 September 2018, Ust Abu Sinan


  • Hadits ke-11 arbain nawawi : Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib Rodiallohu’anhuma. cucu kesayangan Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa salam berkata : Aku hafal sabda Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa salam :  “Tinggalkan perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara yang tidak meragukanmu.” (HR Tirmidzi dan Nasa-i, Tirimidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”)
  • Mencintai ahlul bait termasuk Al Hasan bin Ali adalah konsekuensi dari mencintai Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa salam dan ini merupakan salah satu prinsip Ahlu Sunnah Wal Jama’ah
  • Rosululloh mengabarkan bahwa Al Hasan akan mendamaikan dua pasukan yang berseteru dan terbukti sepeninggal rosululloh beliau mengalah kepada Muawiyah bin Abi Sufyan untuk menghindari pertumpahan darah jika terjadi pertempuran diantara dua pasukan yang sama sama muslim
  • Hadits ke-11 dari hadits arbain nawawi ini termasuk dari Al Jawai’iul Kalim (perkataan yang singkat tapi mencukupi, singkat padat dan jelas)
  • Rosululloh memerintahkan untuk meninggalkan segala sesuatu yang meragukan (syubhat) dan mengerjakan sesuatu yang tidak meragukan
  • Meninggalkan sesuatu yang meragukan akan menimbulkan ketenangan pada jiwa dan terhindarnya seseorang dari kebimbangan


Senin, 03 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 25

Senin, 3 September 2018, Ust Abu Bakar


  • Menuntut ilmu agama adalah menyangkut keselamatan agama kita, bersyukurlah apabila kita diberi kemudahan dalam menuntut ilmu agama
  • Kebutuhan kita akan ilmu agama adalah kebutuhan pokok untuk ruh kita sebagaimana butuhnya badan akan makan
  • Dzikir bagi hati seorang hamba adalah seperti air bagi ikan, dzikir yang paling utama adalah menghadiri majelis ilmu
  • Sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman merupakan sahabat yang banyak menerima rahasia dari Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam termasuk rahasia siapa yang termasuk orang orang munafik
  • Seorang muslim yang menginginkan kebaikan dalam beragama maka dia hendaknya mengetahui tentang mana yang baik dan mana yang jelek agar bisa menjalankan kebaikan dan menghindari kejelekan
  • Tidak semua yang berbicara agama itu mengajak kepada kebaikan sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah Ibnul Yaman tentang dai yang mengajak kepada kesesatan dan jahanam
  • Tidaklah dikenal kebenaran itu karena seseorang tetapi seseorang dikenal karena kebenaran
  • Rosululloh mengajarkan kepada kita untuk selalu istiqomah dalam islam sampai dengan ajal menjumpai kita
  • Telah berkata Abul ‘Aliyah (imam dari kalangan tabi’in) : pelajarilah islam, jika kalian mempelajarinya maka kalian jangan berpaling darinya, dan hendaknya kalian berpegang teguh dengan shirotol mustaqim yaitu islam dan janganlah kalian menyimpang kekanan dan kekiri dan berpegang teguhlah dengan sunah
  • Dan telah berwasiat ibrohim dan yaqub kepada putra putranya bahwa Alloh telah memberikan nikmat kepada islam dan janganlah sekali kali mati kecuali dalam keadaan islam
  • Tidaklah orang yang membenci agama Ibrohim melainkan orang orang yang menghinakan diri sebagaimana disebutkan dalam firman Alloh : (QS. Al-Baqarah : 130 ) ”Dan tidak ada yang membenci agama Ibrahim kecuali orang-orang yang menghinakan dirinya sendiri dan sungguh Kami telah pilih dia di dunia ini. Dan sungguh dia di akherat benar-benar tergolong orang-orang yang shaleh.” (QS 2 : 130)


Minggu, 02 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 24

Ahad, 2 September 2018, Ust Abu Qotadah Ridwan


  • Barangsiapa yang meyakini bahwa sebagian manusia diberikan kebebasan untuk keluar dari syariat Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasalam sebagaimana Nabi Khidir keluar dari syariat Nabi Musa maka orang tersebut kafir. Hal tersebut disebabkan karena Alloh Subhanahu wata’ala mengutus Nabi Muhammad sholallohu alaihi wasalam untuk seluruh manusia dan seluruh alam
  • Setelah diutusnya Nabi Muhammad sholallohu alaihi wasalam maka syariat yang berlaku adalah syariat Nabi Muhammad sholallohu alaihi wasalam dan telah dihapus syariat nabi nabi sebelumnya.
  • Nabi sholallohu alaihi wa salam bersabda : “Demi (Rabb) yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah mendengar seseorang dari ummat Yahudi dan Nasrani tentang diutusnya aku (Muhammad), kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya (Islam), niscaya ia termasuk penghuni Neraka”
  • Keluarnya Nabi khidir dari ketaatan terhadap Nabi Musa karena Nabi Musa diutus khusus hanya kepada bani isroil sedangkan Khidir bukan bani isroil dan mempunyai syariat sendiri
  • Syariat nabi nabi terdahulu khusus hanya untuk kaumnya sedangkan syariat Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa salam berlaku untuk seluruh manusia dan ‘alam
  • Para ulama berbeda pendapat tentang khidir, apakah beliau ini seorang nabi atau hanya seorang laki laki yang sholih
  • Pendapat yang mengatakan bahwa khidir adalah seorang nabi berdasarkan dengan anggapan bahwa amalan amalan khidir yang dilakukan ketika bersama nabi musa adalah mukjizat yang hanya bisa dilakukan oleh seorang nabi


Sabtu, 01 September 2018

Catatan Taklim Bakda Maghrib 23

Sabtu, 1 September 2018, Ust Saifudin Zuhri


  • Termasuk dari sunah sunah fitrah yaitu : mencukur bulu kemaluan, khitan, memendekkan kumis, memelihara jenggot, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak
  • Diantara amal sholih yang sangat besar pahalanya adalah birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua)
  • Sahabat Abdulloh bin 'Abbas mengatakan bahwa tidak ada amalan yang lebih besar pahalanya dibanding dengan berbuat baik kepada kedua orang tua
  • Bulan muharram adalah bulan yang penuh kebaikan bahkan disebut dengan syahrulloh (bulannya Alloh)
  • Puasa ‘asyura adalah puasa di tanggal 10 bulan muharram yang pahalanya bisa menghapus dosa selama 1 (satu) tahun
  • Tidak ada kebaikan didunia ini kecuali untuk dua orang yaitu orang yang bertaubat kepada Alloh dan orang yang meningkatkan amal sholih
  • Barangsiapa yang melakukan amal sholih dalam keadaan dia beriman maka Alloh akan memberikan balasan berupa kehidupan yang membahagiakan
  • Haji yang mabrur adalah haji yang ikhlas niatnya dan tidak ada kemaksiatan dalam hajinya serta meningkat amal sholihnya setelah selesai melaksanakan ibadah hajinya
  • Diantara sifat ahli neraka ialah keras hatinya dan jawad (tidak sabaran dan mudah putus asa)
  • Memotong kuku merupakan sunah fitrah yang akan menyebabkan keindahan pada pelakunya dan akan hilang menghilangkan kotoran dibawah kukunya, memanjangkan kuku adalah bentuk penyelisihan terhadap sunah nabawiyah dan tasyabuh terhadap orang kafir
  • Mencabut bulu ketiak untuk menghilangkan rambut yang tumbuh diketiak (apabila tidak mampu mencabut bisa dengan dikerok) juga termasuk sunah fitroh yang sudah seharusnya kita lakukan bukan malah menyelisihinya
  • Seorang muslim yang melakukan sunah fitrah disamping memperoleh pahala karena mengikuti sunah yang diperintahkan nabi juga akan memperoleh keindahan dan kebersihan yang menyebabkan kecintaan manusia yang mempunyai fitrah yang baik