Kamis, 17 Desember 2009

6 Kecemasan Ibu pada Bayi

Jangan panik dulu ketika melihat kulit bayi Anda berwarna kuning, matanya penuh belek atau pantatnya merah karena alergi. M&B akan membantu Anda mengatasinya! 

Kotorannya Berwarna Hijau dan Berbentuk Cairan
Begitu tinja si kecil berwarna hijau tua dan agak kehitaman, orang tua umumnya langsung cemas. Padahal, itu normal-normal saja. Ini bisa terjadi karena bayi minum cairan ketuban untuk kemudian dikeluarkan kembali ke dalam air ketuban dalam plasenta ibu. Begitu lahir, bila si bayi buang air besar, maka kotoran awal yang keluar berupa kotoran kala dia masih di kandungan, yang disebut meconium. Biasanya meconium akan berlangsung selama 2-3 hari. Setelah itu, kotorannya akan berwarna hijau. Jika bayi Anda mengalami diare, biasanya ia akan buang air besar lebih dari 6 kali dalam sehari. Tanyakan pada dokter Anda mengenai hal ini. Dikhawatirkan bayi Anda akan kekurangan cairan dalam tubuh.

Lakukan langkah berikut:

  • Pergi ke dokter Anda secepat mungkin.
  • Berikan terus ASI, agar bayi tidak kekurangan cairan
  • Jika perlu berikan susu formula untuk menambah cairan dalam tubuh yang dianjurkan dokter.
  • Cuci tangan Anda setelah membersihkan kotoran bayi, untuk menghindari terjadinya infeksi di tempat lain.
Ruam Popok
Ruam popok adalah kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah yang tertutup popok. Biasanya terjadi di sekitar daerah kemaluan, lipatan paha, pantat, dubur, dan perut bagian bawah. Gejalanya, bila ringan, hanya berupa kemerahan pada kulit di daerah yang tertutup popok. Bila makin parah, timbul bintil-bintil merah, lecet/luka, bersisik, kadang basah, dan bengkak. Bayi pun jadi rewel karena merasa nyeri ketika buang air kecil atau buang air besar. Ruam popok juga bisa mengakibatkan infeksi jamur Kandida ataupun infeksi bakteri. Tandanya, kulit makin merah dan basah, lebih bengkak, dan bernanah. 
Pencegahannya: 

  • Kurangi kelembapan dan gesekan kulit pada popok. Ganti segera popoknya, khususnya saat sebelum dan sesudah tidur, dan setelah buang air besar.
  • Ganti popok sekali pakai bila tampungan urin sudah penuh. Dapat dilihat bila popok sudah terlihat berat dan tebal.
  • Sering-seringlah memeriksa popok supaya tak terlambat diganti. Terutama pada pemakaian malam hari.
  • Sewaktu mengganti popok, bersihkan dulu daerah di sekitar kemaluan secara lembut dengan air hangat. Boleh juga gunakan sabun bayi yang lembut setelah bayi buang air besar, kemudian bilas dengan guyuran air supaya kotoran larut dan terlepas. Keringkan dengan handuk atau kain yang lembut, angin-anginkan sebentar sebelum dipakaikan popok yang baru. Bedak, krim, atau salep untuk bayi, boleh digunakan sekadar mengurangi gesekan saja.
Membersihkan Tali Pusar
Saat masih di dalam kandungan, pusar si kecil berupa tali dan fungsinya sebagai saluran suplai bahan makanan dari plasenta. Setelah lahir, pemotongan tali pusar bayi yang dilakukan oleh dokter biasanya menyisakan bagian sepanjang beberapa sentimeter, yang nantinya akan lepas dengan sendirinya. Biasanya tali pusar lepas sekitar 10-21 hari setelah bayi lahir. 

Selama tali pusar belum lepas, perlu dilakukan perawatan secara cermat agar tidak terjadi infeksi. Antara lain:
•  Jaga kebersihan area pusar dan sekitarnya, serta upayakan selalu dalam keadaan kering.
•  Gunakan kapas baru pada setiap basuhannya.
•  Gunakan kain kasa pada bagian pusar agar tali pusar lebih cepat lepas. Lakukan 1-2 kali dalam sehari.

Tubuh Bayi Menjadi Kuning
Warna kuning pada kulit bayi yang baru lahir biasanya tidak berbahaya, karena ini bukan sebuah penyakit melainkan akibat fungsi hati belum matang. Penyebab lainnya adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Normalnya, secara berkala sel darah merahnya akan pecah. Proses pemecahannya disebut bilirubin indirek. Bilirubin indirek memang harus dibuang karena dalam kadar tinggi dapat bersifat racun. Awalnya, bayi kuning akan terlihat pada wajahnya lalu menjalar ke seluruh tubuh. Meskipun begitu, bayi tampak sehat dan aktif. Ia juga tetap mau menyusu dan tangisannya cukup kuat. Proses bilirubin indirek biasanya memakan waktu 3-4 hari setelah kelahiran. Namun jika terus berlangsung lebih dari satu minggu, segera periksakan lebih lanjut ke dokter Anda.

Bagaimana Mengatasinya?
Untuk mengurangi kuning pada bayi, cobalah menjemurnya pada sinar matahari pagi untuk menurunkan kadar bilirubin. Namun, jika bayi masih berada di rumah sakit, ia akan diberi terapi sinar (blue light). Terapi ini bertujuan untuk mengubah bilirubin indirek yang toksik menjadi zat yang tidak toksik. Atau coba langkah berikut, beri bayi Anda ASI yang cukup agar zat-zat yang tidak berguna di dalam tubuh bisa segera terbuang lewat kotorannya, dan berikan penerangan secukupnya. 

Muntah Setelah Minum ASI
Biasa terjadi pada bayi sehabis minum ASI, lalu muntah. Padahal seharusnya makanan atau minuman masuk dari mulut ke lambung, lalu ke usus dua belas jari. Nah, jika muntah, berarti ada sesuatu yang menganggu. Umumnya karena ada masalah pada pintu masuk lambung, misal, sudutnya tak tepat, sementara tekanan dari lambung tinggi. Akibatnya, dia akan balik lagi yang disebut reflaks. Bisa juga ada masalah pada pintu keluar lambung hingga menyebabkan lambung terganggu kala akan mengeluarkan isinya ke usus dua belas jari. Penyebab lain adalah infeksi, semisal radang tenggorokan yang bisa menimbulkan reaksi muntah. 

Jika bayi Anda masih saja muntah, coba langkah berikut :

  • Angkat dengan perlahan kepala bayi usai menyusui agar tidak tersedak.
  • Jika menggunakan botol susu, usahakan dot jangan mudah terlepas dari mulut bayi.
  • Ketika bayi sedang menangis, jangan berikan susu dulu.
Mata Bayi Berair dan Belekan
Orang tua kadang khawatir bila mata bayinya selalu tampak belekan atau berair terus. Produksi air mata pada bayi sebetulnya sudah ada. Kalau pada orang dewasa, bila ia menangis akan terasa ada air mata yang masuk ke dalam saluran hidung, seperti orang yang pilek. Nah, pada beberapa bayi, kalau produksi air matanya berlebihan, sementara saluran yang ada ke hidung belum sempurna dan belum dapat dipakai dengan baik, maka bayi akan mengeluarkan air mata hanya dari matanya. Saluran hidung ini umumnya akan membaik bila bayi menginjak usia 1 bulan. Lain hal jika ia mengalami radang di hidung hingga salurannya tetap tersumbat dan akibatnya air matanya menjadi meningkat.

Apa yang harus dilakukan?
Mandikan bayi Anda dengan air hangat, dan bersihkan secara perlahan bagian matanya. Jangan lupa bersihkan tangan Anda sebelum mengusap bagian mata si kecil. Ambil sedikit kapas dan celupkan pada sedikit air dan usapkan pada bagian mata secara perlahan. Lakukan pada kedua mata bayi secara bergantian

(www.motherandbaby.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar